UAS TELAAH KURIKULUM IPA SMP
WIDIA ASTUTI
11140161000012
PENDIDIKAN BIOLOGI 5A
Peran Guru Dalam Meningkatkan
Kemampuan Literasi Sains Siswa
Dunia pendidikan
merupakan tempat yang paling tepat untuk menanamkan kemampuan literasi sains,
tidak dapat dipungkiri bahwa manusia mengalami perkembangan yang pesat memasuki
dunia teknologi dewasa ini. ilmu pengetahuan terus-menerus mengalami perkembangan,
dengan tujuan agar kehidupan manusia lebih baik dari pada kehidupan sebelumnya.
Lalu bagaimana jika manusia-manusia yang ada dinegara kita ini tidak bisa
mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, sedangkan era globalisasi menuntut manusia untuk melek ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, sekalipun hanya sebagai pengguna.
Kualitas suatu negara bisa dilihat dari kualitas pendidikannya.
Dan setiap orang atau pihak yang ada kaitannya dengan proses pendidikan, maka
dia memiliki peran dalam usaha untuk mengubah kualitas pendidikan menjadi lebih
baik. Salah satu cara yaitu dengan meningkatkan kemampuan literasi sains.
Kemampuan literasi sains bisa ditingkatkan melalui pembelajaran IPA, guru harus
mampu meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi, dengan begitu siswa akan terdorong untuk berpikir kreatif dan
sistematis serta dapat mencipta suatu karya. Memang pada kenyataannya tidak
mudah untuk bisa meningkatkan kemampuan literasi sains, ini terjadi karena
kurangnya rasa ingin tahu siswa. Padahal segala macam informasi bisa didapatkan
dari berbagai sumber, terlebih lagi media sosial. Seorang siswa mampu mengakses
berbagai informasi dari mana saja, tetapi perlu adanya penyaringan informasi
karena tidak semua informasi yang ada dimedia sosial itu baik untuk dibaca atau
ditonton. Sekarang ini banyak hal-hal negatif yang datang dari berbagai
situs-situs yang ada di internet.
Didalam pendidikan guru mempunyai andil yang cukup besar
mengenai keberhasilan masa depan siswa-siswanya, yang dikemudian hari akan
menjadi penerus bangsa ini.sebagai pendidik, kita harus melakukan suatu upaya
untuk meningkatkan mutu pendidikan. Semakin tinggi kualitas
pendidikan suatu negara, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia
yang dapat memajukan negaranya. Sebenarnya, tidak ada perbedaan antara sumber
daya manusia antara negara maju dan negara berkembang, yang membuat si maju dan
si berkembang berbeda hanyalah cara mendidik sumber daya manusianya. Hal ini
tentunya tidak telepas dari peran seorang guru. Khususnya guru IPA, harus
memiliki kemampuan literasi sains yang baik. perlu
kita sadari bahwa pendidikan memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap
berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, kemampuan literasi sains perlu
dimiliki oleh guru dan siswa, agar bisa mengimbangi pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini. Harus ada upaya
peningkatan mutu pendidikan, salah satu diantaranya adalah pendidikan IPA.
Pendidikan IPA pada hakekatnya merupakan upaya pemahaman, penyadaran, dan
pengembangan nilai positif tentang hakekat sains melalui pembelajaran.
Ketika guru hendak mengajarkan tentang pentingnya kemampuan literasi
sains, maka perlu tahu dulu apa itu literasi sains. Literasi sains, menurut PISA (Programme for International
Student Assessment) adalah kemampuan untuk berpikir
secara ilmiah (saintifik) dan menggunakan pengetahuan atau proses ilmiah, baik
untuk memahami lingkungan di sekitar kita ataupun dalam rangka berpartisipasi
dalam keputusan-keputusan atau aktivitas yang mempengaruhi lingkungan tersebut.
Selain guru, pihak-pihak atau lembaga-lembaga pendidikan harus lebih fokus
terhadap kualitas pendidikan di indonesia, karena pendidikan yang ada sekarang
masih dianggap jalan ditempat, atau tidak adanya perkembangan yang mencolok
terhadap perubahan kualitas pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil studi
PISA tahun 2015 yang menunjukkan Indonesia baru bisa menduduki peringkat 69
dari 76 negara, maka dapat diasumsikan bahwa selama ini praktik-praktik
pembelajaran yang dilaksanakan oleh para guru di sekolah di Indonesia belum
memberikan dampak terhadap perkembangan pembelajaran dan pendidikan. Dilain
sisi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang, tapi disisi
lain tidak adanya kemajuan yang signifikan mengenai kualitas pendidikan di
Indonesia. Sampai sekarang belum ada solusi yang mujarab untuk bisa memperbaiki
kualitas pendidikan tersebut.
Banyak pihak
yang seharusnya dapat memainkan peran untuk merubah kualitas pendidikan yang
ada di Indonesia. Salah satunya peran guru dalam mendidik siswa-siswanya. Guru
berperan penting dalam menstimulus siswa agar mau belajar, sehingga dalam
kegiatan pembelajaran, guru seharusnya menggunakan pendekatan yang komprehensif
dan progresif, sehingga dengan begitu guru dapat memotivasi rasa ingin tahu
siswa dan mendorong mereka untuk bisa berpikir kritis. Hal ini akan berhasil
jika guru yang mengajar disekolah mampu dalam mengembangkan pembelajaran yang
tepat sehingga pembelajaran yang dilaksanakan disekolah mampu meningkatkan
kemampuan literasi dan potensi siswa seutuhnya.
Guru harus
mampu memilih dan memanfaatkan berbagai bahan ajar sebaik mungkin, misalnya
guru menggunakan bahan ajar berupa buku, maka guru tersebut harus bisa membuat
siswanya gemar membaca, dan membuat mereka merasa bahwa membaca adalah
kebutuhan mereka. Karena dengan membaca akan menciptakan proses berpikir kritis
yang memungkinkan siswa untuk lebih bisa berpikir kreatif, sehingga dapat
memunculkan ide untuk membuat suatu karya. Selain itu, implementasi kurikulum
IPA SMP diharapkan ada penekanan tentang pembelajaran sains, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat. Pembelajaran tersebut dilakukan secara terpadu yang diarahkan pada pengalaman
belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA
dan kompetensi bekerja ilmiah. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara
inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
dalam kehidupan. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SMP/MTS menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap
ilmiah, dengan adanya penerapan terhadap pembelajaran tersebut, maka bukan
tidak mungkin siswa dapat meningkatkan kemampuan literasi sains mereka.